PUISI KAUM MILENIAL Oleh: Hari Untoro Dradjat. Desa ku dilanda sepi. Anak muda pergi berkelana. Di tempat senyap bagai menanggung sedih. Sepi seolah-olah tidak berjiwa. Melarikan diri kasian Ibunda. Jangan pernah mengingkari kasih sayang ibu. Walau bapak tidak pernah bertanya. Diam di mulut ungkapan rasa bangga. Baca juga: Periode Sastra Balai Pustaka. Kumpulan syair Nyanyi Sunyi (1937) karya Amir Hamzah. Nyanyi Sunyi merupakan uangkapan atas rasa sunyi dan kerinduan terhadap kampung halaman. Dalam kumpulan syair ini, Amir Hamzah juga banyak mengungkapkan perasaan cinta dan kekaguman pada seorang kekasih. Halaman Selanjutnya. Siapa yang tak kenal Bapak Hujan Bulan Juni. Puisi-puisinya begitu mampu mendaraskan rindu dan cinta yang tulus terhadap hal apa pun. Diksi-diksi yang tepat selalu ‘dipasang’ sastrawan kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 ini di setiap sajaknya. Lirik per lirik tampak sederhana, tapi mengandung makna yang dalam. “Hujan Bulan Juni” dan Puisi lama: terikat oleh aturan, seperti jumlah baris tiap bait dan jumlah suku kata tiap baris. Puisi baru: bersifat bebas, tidak terikat aturan tertentu. 3. Pengarang; Puisi lama : tidak diketahui nama pengarangnya (anonim). Puisi baru: diketahui nama pengarangnya. 4. Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933). Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara. Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933). Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931). Sastrawan Indonesia Angkatan 2000-an. Setelah wacana tentang lahirnya sastrawan Angkatan Reformasi muncul, namun tidak berhasil dikukuhkan karena tidak memiliki juru bicara, Korrie Layun Rampan pada tahun 2002 melempar wacana tentang lahirnya "Sastrawan Angkatan 2000". Sebuah buku tebal tentang Angkatan 2000 yang disusunnya diterbitkan oleh Perbedaan ciri yang kedua yaitu terletak pada ekspresi puisi tersebut. Puisi Angkatan 45 memiliki ciri ekspresi dan sesuai dengan realita kehidupan pengarang. Belum ada muncul puisi yang mengekpresiakan kecaman terhadap Jepang. Sedangkan puisi pada Angkatan Jepang, Muncul rasa benci, dendam, dam berontak terhadap keadaan yang mencekam dalam Dalam salah sebuah tilikannya, sekadar contoh, Sapardi menyatakan bahwa “setidaknya empat di antara enam kumpulan sajak yang diterbitkan tahun 1995 oleh Forum Sastra Bandung berurusan dengan masalah ketimpangan sosial.8 Pernyataan ini menggarisbawahi akan potensi dan peran puisi sebagai wadah atau sarana menyalurkan rasa kesal, marah, dan nTg5zj.